
![]() |
Talud yang pengerjaannya baru satu bulan namun sudah jebol. Foto : Wisnu |
Heru, salah satu warga Desa Kenanti mengatakan bahwa proyek yang dibuat untuk masyarakat seharusnya sudah bisa dinikmati, hanya saja proyek irigasi yang baru sekitar 1 bulan dibangun namun sudah rusak"Saya pertanyakan, bahan yang digunakan itu apa, alokasinya bagaimana, termasuk cara pekerjaannya, karena ada sedikit kejanggalan, sebab talud yang belum lama dibangun namun sudah rusak," ungkapnya kepada wartawan Rabu (8/1/2020).
Menurutnya, kerusakan yang terjadi pada pembangunan proyek pekerjaan irigasi itu sekitar 25 meter. Kerusakan terjadi akibat volume air yang mengalir cukup deras, dan tidak bisa menampung hingga mengakibatkan talud yang belum lama dibangun sudah ambrol. "Kami menduga untuk pekerjaannya tidak memakai kawat cor, sehingga untuk pekerjaannya tidak bisa bertahan lama," katanya.
Ditemui terpisah, Kepala Desa Kenanti Choirul Anam mengaku bahwa proyek pekerjaan irigasi yang bersumber dari Dana Desa tahun 2019 sudah ambrol. Kerusakan itu terjadi akibat derasnya air sungai yang disebabkan curah hujan dalam beberapa hari yang tidak berhenti, sehingga mengakibatkan talud irigasi yang belum sampai 1 bulan dikerjakan sudah jebol.
"Ini adalah musibah bagi saya, dan kerusakan itu disebabkan murni akibat bencana alam, sebab dari dulu yang jadi masalah karena ketinggian tanggul yang tidak sesuai," jelasnya.
Sebenarnya untuk tahapan, lanjutnya, akan dimulai tahun ini (2019, red), dan akan dilanjutkan di tahun 2020 untuk dikerjakan hingga ke arah pantai sepanjang 1300 meter.
"Saya sudah ijin Dinas PU bagian sumber daya air untuk peningkatan jalan usaha tani yang berada ditanggul sungai itu, dan mudah-mudahan bisa terealisasi sesuai yang direncanakan," ungkapnya.
"Selain itu, untuk pembangunan irigasi itu spesifikasinya juga sudah diteliti oleh pihak kecamatan, apakah ada yang dikurangi atau tidak, dan ternyata tidak ada, justru setiap ada kegiatan di Desa Kenanti, untuk materialnya selalu tidak ada masalah. Untuk material tidak ada masalah, karena selama ini saya tidak ingin ada material yang kurang, dan kalau perlu lebih, dan masalah irigasi jebol itu, pihak kecamatan juga mengakui kalau itu murni kecelakaan, dan hari ini (red,) kita sudah kerahkan warga untuk memperbaiki secara gotong royong," pungkasnya. (WIS)